Sampai Kapan Soneta Group Akan Eksis?

Penampilan Rhoma Irama di panggung selalu identik dengan grup musik legendarisnya, Soneta. Ke mana pun Sang Raja Dangdut tampil, di situlah Soneta hadir mendampinginya.
Grup Soneta dibentuk oleh Rhoma Irama pada 11 Desember 1970. Formasi awalnya terdiri dari delapan anggota, namun kini hanya tersisa satu personel asli, yakni Rhoma sendiri.

Nama Soneta diambil dari istilah puisi klasik Italia yang berisi 14 baris. Nama ini kemudian diangkat menjadi judul film Rhoma Irama Berkelana II.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma bersama Soneta mendeklarasikan slogan “Voice of Moslem”. Sejak saat itu, mereka melakukan inovasi besar dalam musik melayu dengan memasukkan berbagai elemen baru. Perubahan dilakukan dari segi aransemen, lirik, hingga busana dan gaya performance di atas panggung.

Dalam kanal YouTube pribadinya, Rhoma pernah bercerita bahwa Soneta lahir karena ia terinspirasi band rock dunia yang kala itu sangat terkenal, Deep Purple. “Waktu itu saya terdorong karena melihat penampilan Deep Purple saat datang ke Indonesia tahun 1975. Saya pun melakukan revolusi di bidang sound system dan lighting, sama seperti mereka,” ujar ayah Debby Rhoma tersebut.

Selama perjalanan musiknya, Rhoma dan Soneta telah melahirkan ratusan karya besar yang tetap digemari lintas generasi. Namun kini, ia mengungkapkan bahwa dari delapan personel awal, hanya dirinya yang masih hidup. “Dulu ada delapan anggota Soneta. Tujuh sudah tiada, tinggal saya seorang,” tuturnya.

Rhoma juga menegaskan bahwa bila suatu hari ia berpulang, maka perjalanan Soneta pun akan berakhir.“Kalau saya meninggal, Soneta pun selesai. Tidak akan ada kelanjutan Soneta,” tegasnya. Sejak awal berdiri hingga hari ini, Soneta bukan sekadar grup musik, melainkan sarana dakwah. Julukan “The Voice of Moslem” menjadi identitas yang melekat dalam setiap karya mereka.

Oleh: drhandri/suarasoneta

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *